Senin, 26 November 2012

Resensi Buku “Ketika Cinta Bertasbih”


“Ketika Cinta Bertasbih”
v  Identitas Buku


Judul Buku       : Ketika Cinta Bertasbih 2
Pengarang        : Habiburrahman El Sirazy
Penerbit            : Replubika
Tahun Terbit     : 2007
Warna Sampul : Hijau
Panjang             : 20.5 cm
Lebar                    : 13,5 cm
Tebal                     : 2 cm
Jenis Buku             : Novel
Jumlah Halaman  : 412 halaman
Klasifikasi Buku  : fiksi


1. Isi Buku
Sistematika
Dalam menyajikan sebuah novel Dwilogi Pembangun Jiwa ini yang berjudul “Ketika Cinta Bertasbih” ini sang penulis memaparkan berbagai alur cerita dengan pembagian pada masing-masing judul untuk lebih memparmudah pembaca dalam menikmati novel ini, dimana dalam penyajiannya juga sang penulis menyertakan sumber pengetahuan yang cukup jelas untuk lebih memperkuat dalil yang tercantum Karen mengingat Novel ini adalah novel Pembangun Jiwa dalam mengarungi hidup lebih Indah dengan penuh Rakhmat dari Allah SWT.

Sinopsis
Setelah mendapat lamaran dari Furqon, Anna althafunnisa segera menikah dengannya walaupun sesungguhnya dalam hati Anna sudah ada perasaan terpaut pada lelaki yang pernah menolongnya ketika belajar di Mesir, tak lain ia adalah Azzam. Lelaki dari keluarga yang sederhana, tetapi dengan kesederhanaanya membuat kehidupan rumah berlangsung sengan penuh keharmonisan. Azzam adalah anak tertua dari empat bersaudara. Adiknya yang merupakan anak kedua, Husna adalah sang penulis cerpen yang terkenal dan mendapat penghargaan atas kerjanya itu. Lia, anak ketiga yang sedang studi S1 di universitas terkenal di Solo. Dan Sarah yang masih kecil dan merupakan anak terkhir Bu Nafis telah lama tinggal di pesantren di Kudus sesuai dengan wasiat Ayahnya sebelum meninggal dunia.
Azzam yang baru pulang dengan disambut oleh keluarga yang telah lama merindukannya telah menyelesaikan S1-nya di Mesir. Setelah kepulangannya, Azzam dihadapakan pada berbagai permasalahan yang memang dituntut untuk diselesaikan dengan bijaksana. Azzam tidak ingin hasil belajar di luar negerinya sia-sia saja. Dia berusaha berbisnis jualan Bakso yang dinamai “Bakso Cinta” dengan penuh usaha, lumayan berhasil atas perjuangannya dan kekreatifannya. Dia juga diminta oleh Kyai Pesantren yang tak lain adalah ayah dari Anna Althafunnisa untuk mengajar Kitab al-Hikam kepada para santri.
Hingga suatu saat sampai dihadapkan pada Zumrah yang bermasalah, karena kehidupannya yang tidak tertatur dan acak-acakkan, tak tahu bagaimana harus ia berjalan setelah melakukan perbuatan yang tak terpuji, ayahnya meninggal gara-gara ulahnya yang hamil sebelum menikah dan katanya pindah agama Karen pasangannya, tetapi semua itu ia lakukan Karen terdesak. Akhirnya dengan bantuan Azzam, dan Husna yang merupakan sahabatnya semenjak kecil, bisa mengakhiri permasalahannya dengan damai. Dan hubungan dengan keluarganya baik kembali.
Setelah dirasa cukup untuk menikah, Bu Nafis, Ibunda Azzam memintanya untuk segera mencari jodohnya. Azzam pun menurutinya karena Azzam sangat mencintai Ibundanya dan keluarganya. Pencarian jodoh pun berlangsung dengan penuh pengalaman yang menarik. Berbagai usaha telah ia lakukan. Hingga ada satu yang terpaut pada hatinya, yaitu Vivi. Tetapi karena musibah yang Azzam alami dengan Ibundanya, ia tak jadi menikah dengan Vivi. Azzam dan Ibunya kecelakaan dengan Bus. Ibunda tercintanya meninggal dunia ditempat dan Azzam terpaksa dirujuk ke Rumah Sakit karena pendarahan yang luar biasa. Setelah pengecekan, ternyata Azzam mengalami patah tulang. Karena ketabahan dan kecintaanya adik-adiknya yang merawat Azzam, ia pun berangsur-angsur mulai membaik.
Anna yang telah menikah dengan Furqon, ternyata juga mengalami permasalahan yang cukup rumit. Sejak pernikahan mereka, tak sekalipun furqon menyetubuhi istrinya, karena penyakit yang dideritanya, HIV AIDS yang furqon dapatkan dari luar negeri ketika kuliah di Cairo. Tetapi Anna belum tahu tantang itu, karena perasaan furqon yang terasa telah menzalimi Anna dengan menikahinya, akhirnya Furqon putuskan untuk memberitahu hal itu kepada Anna. Tetapi, alhasil dengan penuh perasaan kecewa, Anna bercerai dengan Furqon dan menjadi Janda, tatapi masih berstatus perawan melihat ia belum pernah sekalipun direnggut keperawanannya oleh Furqon.
Dengan penuh ridlo Ilahi, akhirnya Azzam dan Anna ditakdirkan untuk bersanding dipelaminan. Azzam yang sudah sembuh dari lumpuhnya melamar Anna yang masih perawan untuk menikah dengannya. Dan Anna pun menerimanya, mengingat Azzam adalah pemuda yang telah menjadi pujaan Anna ketika ia menolong Anna di bus ketika masih belajar di Mesir. Keluarga Azzam sangat bahagia sekali.
Pernikahan pun mereka laksanakan, dengan Azzam yang membacakan surat ar-Rohman sebagai mahar dari pernikahannya itu. Dan kehidupan mereka berangsur-angsur membaik dan menjadi keluarga yang sakinah, mawadah dan rokhmah.
2. Keterbacaan
Novel pembangun jiwa ini memang cocok sekali untuk dikonsumsi oleh kalangan remaja yang akan menjalani kisah cinta yang berbunga-bunga mengingat usianya yang masih muda. Tetapi untuk orang tua juga tidak mengikat. Sebagai penambahan ilmu saja, karena dalam buku tersebut, banyak sekali pelajaran-pelajaran, ilmu-ilmu agama Islam yang memang perlu sekali dalam menjalin kehidupan yang harmonis antar sesama.
3. Mutu
• Kelebihan

1. Merupakan novel “Best Seller”.
2. Ilmu yang terkandung banyak dan berguna sekali.
3. Cerita yang benar-benar terlihat nyata sehingga amanah yang disampaikan dapat terserap dengan baik.
Kelemahan.
1. Mungkin kalau Novel Dwilogi ini dijadikan Trilogi mungkin cerita yang akan disampaikan akan lebih menarik dan dapat mengungkapkan cerita dengan penuh baik, mengingat cerita yang ada terasa dapat dilanjutkan sehingga carita lebih menantang dan amanahnya lebih mengena.
4. Kesimpulan
1. Kesimpulan

Berbagai amanat sebagai novel pembangun jiwa telah ia sampaikan sehingga sangat bermanfaat untuk kehidupan nyata. Mulai dari menjalin kerja sama, tolong-menolong, hingga persiapan untuk medirikan sebuah mahligai rumah tangga yang harmonis.